BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia adalah makhluk
sosial yang untuk bertahan hidup harus adanya sosialisme atau berhubungan
dengan manusia lain dan hal ini tak bisa dihindari, mutlak dilakukan manusia
apalagi pada masa sekarang ini.
Hubungan antar manusia
dengan hubungan kemanusiaan sesungguhnya mempunyai pengertian yang berbeda.
Dalam setiap bentuk hubungan, hubungan antar manusia lebih mendominasi daripada
hubungan kemanusiaan.
Dalam pengertian
hubungan antar manusia bukan hanya dalam wujudnya saja, tetapi juga dari
sifat-sifatnya, waktunya, cara bicaranya, sikapnya, tingkahlakunya, pribadinya,
dan berbagai macam aspek kejiwaan yang ada pada diri manusia.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apakah yang
dimaksud dengan hubungan antar manusia ?
2.
Apakah jenis dan
tujuan hubungan antar manusia ?
3.
Bagaimana tahapan
hubungan antar manusia ?
4.
Bagaimana
teknik-teknik hubungan antar manusia ?
5.
Apakah faktor
yang mempengaruhi hubungan antar manusia ?
C. Tujuan
Penulisan
1.
Memahami mengenai
pengertian hubungan antar manusia
2. Memahami
jenis dan tujuan hubungan antar manusia
3. Memahami
tahapan hubungan antar manusia
4. Memahami
teknik-teknik hubungan antar manusia
5. Memahami
faktor yang mempengaruhi hubungan antar
manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
HAM
Berikut
ini merupakan pengertian HAM (Hubungan Antar Manusia) menurut beberapa ahli :
1.
Hugo Cabot dan Joseph A
Kahl (1967) : HAM adalah suatu sosiologi yang konkret karena meneliti situasi
kehidupan, khususnya masalah interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi,
interaksi mengakibatkan dan menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik
yang mencakup kecakapan dalam penyesuaian dengan situasi baru.
2. H.
Bonner (1975) : interaksi adalah hubungan antara dua atau lebih individu
manusia dan perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, dan memperbaiki
perilaku individu lain atau sebaliknya.
3. Keith
Davis “Human Relation at Work” adalah interaksi antara seseorang dengan orang
lain dalam situasi kerja dan dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari
kepimpinannya, yang bertanggungjawab dalam suatu kelompok merupakan interaksi
orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk bekerjasama secara
produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis dan sosial.
4. Ferdinand
Tonnies : menyatakan bahwa manusia dalam bermasyarakat mempunyai dua jenis
pergaulan yaitu
(1) Gemeinscaft
(Pangkuyuban), hal yang dialami oleh orang lain dirasakan sebagaimana terjadi
pada dirinya oleh karena pergaulannya yang sangat akrab. Sifatnya statis,
pribadi, tidak rasional. Di masyarakat selalu dijumpai salah satu dari tiga
tipe paguyuban, yaitu :
a) Paguyuban
karena ikatan darah, seperti keluarga, kekerabatan, kesukuan, dan lain-lain.
b) Paguyuban
karena tempat, seperti rukun tetangga, rukun warga, dan lain-lain.
c) Paguyuban
karena pikiran, seperti pergerakan mahasiswa, partai politik, dan lain-lain.
(2) Gessellscaft
(Patembayan), pergaulan yang mempertimbangkan untung dan ruginya sehingga
anggota bebas keluar masuk dari kelompok tersebut. Patembayan adalah ikatan
lahir yang bersifat pokok dan biasanya hanya untuk jangka waktu yang pendek.
Hubungannya bersifat untuk semua orang. Patembayan bersifat sebagai suatu
bentuk yang ada dalam pikiran belaka. Contohnya adalah interaksi melalui
internet.
B. Jenis Dan Tujuan HAM
Jenis hubungan antar manusia
ada dua jenis :
1.
Human Relations
Adalah hubungan antar
manusia intern dalam organisasi guna membina lancarnya tim kerja.
2.
Public Relations
Adalah hubungan antar manusia ekstern keluarga
organisasi
Tujuan hubungan antar manusia antara lain
:
1. Menemukan diri sendiri
Dengan
melakukan hubungan dengan orang lain maka kita dapat menemukan konsep diri
kita, mengetahui apa yang menjadi kelemahan kita, yang tidak bisa kita ketahui
tanpa masukan dari orang lain. Sehingga dengan masukan itu kita dapat
mengetahui siapa diri kita dan memperbaiki apa yang menjadi kekurangan kita.
2. Menemukan dunia luar
Dunia luar yang tidak kita ketahui bisa
kita dapatkan dan ketahui dengan bergaul dengan orang lain,sehingga bisa
membuka wawasan kita pada hal – hal dilingkungan luar kita.
3. Membentuk dan memelihara hubungan yang
bermakna dengan orang lain
Dengan menjalin hubungan antar manusia
kita sebagai makhluk social akan semakin meningkatkan hubungan dan dapat
menghindari kesalahpahaman yang mungkin terjadi karena komunikasi akan selalu
terpelihara.
4. Mengubah sikap dan perilaku sendiri
dan orang lain
Sikap
dan perilaku diri sendiri maupun orang lain dapat dirubah
dengan adanya masukan – masukan , kritik – kritik atau meniru dari apa yang
kita lihat. Dengan pergaulan atau komunikasi dengan orang lain bisa memberikan
masukan negative atau positif pada diri kita atau orang lain.
5. Bermain dan hiburan
Orang yang tidak pernah melakukan
komunikasi denagn orang lain, tentu hidupnya akan kesepian. Dengan bergaul maka
kita akan mendapatkan hiburan dan permainan.
6. Memberikan bantuan
Kita tidak bisa hidup sendiri,semua
kegiatan perlu bantuan dari orang lain, sehingga kita perlu membina hubungan
baik agar semua kegiatan bisa lancar.
C. Tahap
– Tahap Dalam Hubungan Antar Manusia
Hubungan
antar manusia mempunyai 5 tahap, yaitu :
1. Kontak
Tahap
pertama pada Hubungan antar manusia adalah membuat kontak. Beberapa macam
persepsi alat indera adalah melihat, mendengar, dan membau. Selama tahap ini
dalam empat menit pertama interaksi awal, individu tersebut harus memutuskan
apakah ingin melanjutkan hubungan atau tidak. Pada tahap inilah penampilan
fisik begitu penting, karena dimensi fisik paling terbuka untuk diamati secara
mudah. Namun, kualitas-kualitas lain seperti sikap bersahabat, kehangatan,
keterbukaan, dan kedinamisan juga terungkap pada tahap ini. Jika menyukai
hubungan pada tahap ini, maka individu tersebut dapat melanjutkan ketahap
kedua.
2. Keterlibatan
Tahap
keterlibatan adalah tahap pengenalan lebih jauh, ketika mengikatkan diri dengan
untuk lebih mengenal individu lain dan juga mengungkapkan diri. Jika merupakan
hubungan persahabatan, maka kedua pihak mungkin melakukan sesuatu yang
merupakan minat bersama.
3. Keakraban
Pada
tahap keakraban, ada rasa saling keterikatan atau ketergantungan. Kemungkinan
pada tahap ini terbina hubungan primer (primary relationship), dimana
rasa persahabatan dan saling percaya akan timbul.
4. Perusakan
Dua
tahap berikutnya merupakan penurunan hubungan ketika ikatan diantara kedua
pihak melemah. Pada tahap perusakan mulai ada rasa bahwa hubungan yang telah
terjalin tidaklah sepenting sebelumnya, semakin sedikit waktu senggang, kedua
pihak saling berdiam diri dan tidak lagi banyak mengungkapkan diri. Jika tahap
ini berlanjut berarti memasuki tahap pemutusan.
5. Pemutusan
Terjadi pemutusan ikatan yang
mempertalikan kedua pihak. Jika bentuk ikatan tersebut adalah perkawinan, maka
pemutusan hubungan dilambangkan dengan perceraian, walaupun pemutusan hubungan
D. Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi
Hubungan Antar Manusia
1.
Faktor yang mendasari
interaksi sosial
Interaksi sosial melibatkan individu
secara fisik maupun psikologis. Faktor utama dalam proses internalisasi antara
lain :
a. Imitasi
adalah keadaan seseorang yang mengikuti sesuatu di luar dirinya/ meniru. Hal
yang perlu diperhatikan sebelum meniru adalah mempunyai minat dan perhatian yang
besar, sikap menjunjung tinggi, pandangan meniru akan memperoleh penghargaan
sosial yang tinggi.
b. Sugesti
adalah proses individu menerima cara pandang orang lain tanpa kritik lebih
dulu. Syarat untuk mempermudah sugesti adalah:
(1) Hambatan
berpikir, akibat rangsangan emosi proses sugesti diterima secara langsung.
(2) Pikiran
terpecah-pecah/disasosiasi, mengalami pemikiran yang terpecah-pecah.
(3) Otoritas/prestise,
menerima pandangan dari seseorang yang memiliki prestise sosial tinggi.
(4) Mayoritas,
menerima pandangan dari kelompok mayoritas.
(5) Kepercayaan
penuh, penerimaan pandangan tanpa pertimbangan lebih lanjut.
c. Identifikasi
adalah proses yangberlangsung secara sadar, irasional, berdasar perasaan, dan
berkembang bahwa identifikasi berguna untuk melengkapi sistem norma-norma yang
ada. Menurut Sigmund Freud “identifikasi” merupakan cara belajar norma dari
orang tuanya.
d. Simpati
adalah perasaan tertarik individu terhadap orang lain yang timbul atas dasar
penilaian perasaan.
2. Faktor
yang menentukan interaksi sosial
Cara seseorang melakukan interaksi
sosial dengan menggunakan komunikasi antar individu atau komunikasi
interpersonal. Faktor-faktor yang dapat menumbuhkan hubungan personal yang baik
antara lain:
a. Rasa
percaya.
Secara
ilmiah “percaya” didefinisikan mangandalkan perilaku orang untuk mencapai
tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang
penuh resiko (Eiddin, 1967: 224-234).
Keuntungan rasa percaya kepada orang
lain adalah meningkatkan komunikasi interpersonal dan mengurangi hambatan
interpersonal. Sejak tahap pertama dalam hubugan interpersonal sampai tahap
akhir, “percaya” menentukan efektifitas komunikasi. Bila klien sudah percaya
kepada kita. Hal ini akan membuka saluran komunikasi, memperjelas pengiriman
dan penerimaan informasi, serta memperluas peluang komunikan untuk mencapai
maksudnya. Hilangnya kepercayaan kepada orang lain akan menghambat perkembangan
hubungan intrapersonal yang akrab.
Faktor yang menumbuhkan rasa percaya
adalah:
1) Menerima:
kemampuan berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan berusaha
mengendalikan. Menerima adalah sikap yang melihat orang lain sebagai manusia,
sebagai individu yang patut dihargai. Menerima berarti tidak menilai pribadi
orang berdasarkan prilakunya yang tidak kita senangi. Betapapun jeleknya
prilakunya menurut presepsi kita, kita tetap berkomnukasi dengan dia sebagai
personal, bukan sebagai objek.
2) Empati:
memahami orang lain yang tidak mempunyai arti emosional bagi kita. Berempati
artinya membayangkan diri kita pada kejadian yang menimpa orang lain.
3) Kejujuran:
menyebabkan prilaku kita dapat diduga (predictable). Ini akan mendorong orang
lain untuk percaya pada kita.
b. Sikap
suportif.
Sikap
yang mengurangi sikap melindungi diri (defensif) dalam komunikasi yang terjadi
dalam interaksi sosial. Orang yang bersikap defensif bila ia tidak menerima,
tidak jujur dan tidak empatis. Dengan sikap defensif komunikasi interpersonal
akan gagal, karena orang defensif akan lebih banyak melindungi diri dari
ancaman yang ditanggapinya dalam situasi komunikasi ketimbang memahami perasaan
orang lain. Jack R. Gibb mengemukakan enam perilaku yang menimbulkan sikap
sportif. Iklim defensif meliputi:
1) Evaluasi
dan deskripsi. Evaluasi adalah penilaian terhadap orang lain, memuji atau
mengecam. Deskripsi adalah penyampaian perasaan atau persepsi tanpa melakukan
penilaian.
2) Kontrol
dan orientasi masalah. Perilaku kontrol artinya berusaha mengubah orang lain,
mengendalikan, mengubah sikap, pendapat dan tindakannya. Orientasi masalah
adalah mengkomunikasikan keinginan untuk bekerjasama mencari pemecahan masalah.
3) Strategi
dan spontanitas. Strategi adalah penggunaan tujuan atau manipulasi untuk
mempengaruhi orang lain. Spontanitas artinya sikap jujur.
4) Netralitas
dan Empati. Netralitas adalah sikap impersonal, memperlakukan orang lain
sebagai objek. Empati artinya memperlakukan orang lain sebagaimana mestinya.
5) Superioritas
dan persamaan. Superioritas artinya seseorang lebih tinggi karena status,
kekuasaan, kemampuan, intelektual, kekayaan atau kecantikan. Persamaan adalah
sikap memperlakukan seseorang secara horisontal dan demokratis.
6) Kepastian
dan Profesionalisme. Individu yang memiliki kepastian bersifat dogmatis, egois,
dan melihat pendapatnya merupakan kebenaran yang mutlak. Profesionalisme adalah
kesediaan meninjau kembali pendapat orang lain.
c. Sikap
terbuka dan sikap tertutup.
No. Sikap terbuka Sikap tertutup
1) Menilai
pesan secara objektif, dengan menggunakan data-data dan keajegan logika
Menilai
pesan berdasarka motif pribadi
2) Membedakan
dengan mudah, melihat nuansa
Berpikir
simlisis, artiya berpikir hitam dan putih tanpa nuansa
3) Berorientasi
pada isi
Bersandar
lebih banyak pada sumber daripada isi pesan
4) Mencari
informasi pada berbagai sumber
Mencari
informasi tentang kepercayaan orang lain dari sumbernya sendiri, bukan dari
sumber kepercayaan orang lain
5) Lebih
bersifat provisional dan bersedia mengubah kepercayaan
Kaku
mempertahankan dan memegang teguh system kepercayaannya
6) Mencari
pengertian pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaan
Menolak,
mengabaikan, mendistorsi, dan menolak pesan yang tidak konsisten dengan system
kepercayaan
E. Teknik-Teknik
Hubungan Antar Manusia
Teknik
hubungan antar manusia terbagi dalam :
1.
Tindakan sosial
Menurut Max Weber, tindakan sosial
adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi individu lain dalam
masyarakat. Tindakan sosial dibedakan menjadi :
a. Tindakan
rasional instrumental : tindakan yang memperhitungkan kesesuaian antara cara
dan tujuan atau antara efisiensi dengan efektifitas.
b. Tindakan
rasional berprestasi nilai : tindakan yang berkaitan dengan nilai dasar dalam
masyarakat.
c. Tindakan
tradisional : tindakan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan adat istiadat
atau kebiasaan.
d. Tindakan
afektif : tindakan yang dilakukan seseorang atau kelompok berdasarkan perasaan
atau emosi.
2. Kontak
sosial
Kontak sosial adalah hubungan antara
satu pihak dengan pihak lain yang merupakan terjadinya awal interaksi sosial.
Kontak sosial dibedakan :
(a) Cara
pihak yang berkomunikasi: baik langsung maupun tidak langsung.
(b) Cara
terjadinya: kontak primer maupun kontak sekunder.
3. Komunikasi
sosial
Proses komunikasi terjadi saat kontak
sosial berlangsung. Secara harfiah komunikasi merupakan hubungan atau pergaulan
dengan orang lain.
4. Teori
hubungan antar manusia
Manusia
adalah makhluk sosial, artinya manusia hanya akan menjadi apa dan siapa
bergantung ia bergaul dengan siapa. Manusia tidak bisa hidup sendirian, sebab
jika hanya sendirian ia tidak "menjadi" manusia. Dalam pergaulan
hidup, manusia menduduki fungsi yang
bermacam-macam.
Di satu sisi ia menjadi anak buah, tetapi di sisi lain ia adalah pemimpin. Di
satu sisi ia adalah ayah atau ibu, tetapi di sisi lain ia adalah anak. Di satu
sisi ia adalah kakak, tetapi di sisi lain ia adalah adik. Demikian juga dalam
posisi guru dan murid, kawan dan lawan, buruh dan majikan, besar dan kecil,
mantu dan mertua dan seterusnya .
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hubungan antar manusia
(HAM) memegang peranan penting dalam setiap aspek kehidupan. Dengan adanya
hubungan antar manusia dapat memenuhi kebutuhan antara individu yang satu
dengan yang lain, memperoleh pengetahuan dan informasi baru, menumbuhkan sikap
kerjasama, menghilangkan sikap egois.
HAM adalah suatu
sosiologi yang konkret karena meneliti situasi kehidupan, khususnya masalah
interaksi dengan pengaruh dan psikologisnya. Jadi, interaksi mengakibatkan dan
menghasilkan penyesuaian diri secara timbal balik yang mencakup kecakapan dalam
penyesuaian dengan situasi baru (Cabot dan Kahl, 1967).
Tujuan dari HAM adalah
memanfaatkan pengetahuan tentang faktor sosial dan psikologis dalam penyesuaian
diri manusia sehingga terjadi keselarasan dan keserasian, dengan konflik
seminimal mungkin.
Faktor - faktor yang
mendasari proses interaksi dalam HAM adalah imitasi, sugesti, identifikasi, dan
simpati. Sedangkan faktor – faktor yang dapat menimbulkan hubungan personal
yang baik adalah rasa percaya, sikap positif, sikap terbuka dan sikap tertutup.
Untuk teknik hubungan antar manusia terbagi dalam tindakan sosial, kontak
sosial, komunikasi sosial, serta teori hubungan antar manusia.
B. Saran
Agar tecipta suatu
hubungan yang harmonis di antara individu, maka setiap manusia harus mampu
menjalin keakraban dengan manusia lainnya. Karena pada hakikatnya manusia itu
merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Christina, dkk. 2003. KomunikasiKebidanan. Jakarta:
EGC.
Tyastuti, dkk. 2008.
Komunikasi&KonselingDalamPraktikKebidanan. Yogyakarta: Fitryamaya.
Vardiyansah. 2004. PengantarIlmuKomunikasi. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Wiryanto, DR. 2006.
PengantarIlmuKomunikasiCetakanKetiga. Jakarta: PT Grasindo.
Wulandari, Diah, 2009,
KomunikasidanKonselingdalamPraktikKebidanan, Yogyakarta: MitraCendikia Offset
Tidak ada komentar:
Posting Komentar