BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu
Sosial Dasar ( ILMU SOSIAL DASAR ) adalah ilmu pengetahuan yang menelaah
masalah-masalah sosial yang timbul dan berkembang, khususnya yang diwujudkan
oleh warga Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep,
teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan
ilmu-ilmu social. Pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya
masalah-asalah yg diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan
teori-teori yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan
ilmu–ilmu sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu
Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah).
B.
Rumusan Masalah
1.
apakah
hakikat dan ruang lingkup ISBD?
2.
bagaimana
ISBD sebagai MBB & pendidikan umum dan kebudayaan?
3.
bagaimana
ISBD sebagai alternative pemecahan masalah social?
4.
bagaimana
permasalahan kebudayaan dengan dunia kebidanan?
C.
Tujuan
1.
untuk
mengetahui hakikat dan ruang lingkup ISBD.
2.
untuk
mengetahui ISBD sebagai MBB & pendidikan umum dan kebudayaan.
3.
untuk
mengetahui ISBD sebagai alternative pemecahan masalah social.
4.
untuk
mengetahui permasalahan kebudayaan dengan dunia kebidanan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat
Dan Ruang Lingkup ISBD
1.
Hakikat ISD dan IBD
secara garis besar ilmu dan pengetahuan dapat dikelompokkan
menjadi tiga macam, yaitu:
a.
ilmu
alamiah (natural sciences)
b.
ilmu
social (social sciences)
c.
pengetahuan
budaya (the humanistic)
Ilmu social dasar (ISD) termasuk dalam kelompok ilmu social.
namun, ISD tidak bersifat sebagai pengantar kea rah suatu bidang disiplin ilmu
social sebagaimana pengantar ilmu politik, pengantar antropologi, pengantar
sosiologi, dan sebagainya. ISD menggunakan pengertian yang berasal dari berbagai
disiplin ilmu untuk menanggapi masalah-masalah social, khususnya yang dihadapi
masyarakat Indonesia.
ISD mempunyai tema pokok, yaitu hubungan timbale balik
manusia dengan lingkungannya.adapun objek sasaran atau objek kajian ISD adalah
sebagai berikut.
a.
berbagai
kenyataan bersama merupakan masalah social yang dapat ditanggapi melalui
pendekatan sendiri maupun pendekatan antarbidang (interdisiplin).
b.
keanekaragaman
golongan dan kesatuan social dalam masyarakat yang masing-masing memiliki
kepentingan dan kebutuhan sendiri, tetapi terdapat juga persamaan kepentingan
yang dapat mengakibatkan kerjasama dan pertentangan.
Intinya, matakuliah ISD adalah upaya untuk memberkan
pengetahuan dasar dan pengetahuann umum tentang konsep-konsep yang dikembangjan
untuk mengkaji gejala-gejala social sehingga daya tangkap, presepsi, dan
penalaran mahasiswa terhadap lingkungan social meningkat, dengan demikian
kepekaan sosialnya pun bertambah.
Tujuan matakuliah ISD adalah membantu perkembangan wawasan
pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang
lebih luas dan cirri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap tingkah laku
manusia dalam menghadapi manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia
lain terhadap manusia yang bersangkutan.
Ilmu budaya dasar (IBD) dalam kelompok ilmu pengetahuan
termasuk dalam kelompok pengetahuan budaya (the humanistic), tetapi tidak
identik dengan pengetahuan budaya itu sendiri. IBD berbeda dengan pengetahuan
budaya.pengetahuan budaya mengkaji masalah masalah nilai manusia sebagai
makhluk berbudaya,sedangkan IBD mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya. IBD
budaya ialah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai masalah kemanusiaan dan budaya, dengan
menggunakan pengertian yang berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai
bidang ilmu pengetahuan atau keahlian.
Adapun yang menjadi pokok kajian IBD adalah berbagai aspek
kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya serta
hakikat manusia yang satu. Termasuk pula didalamnya pemahaman akan system nilai
budaya, yaitu konsepsi tentang nilai yang hidup dalam pikiran sebagian besar
masyarakat. system nilai budaya berfungsi sebagai pedoman bagi sikap mental,
pola piker dan pola prilaku warga masyarakat.
IBD merupakan suatu upaya memberikan pengetahuan dasar dan
umum mengenai konsep-konsep budaya untuk menkaji masalah kemanusiaan dan
budaya.pendekatan pokok kajian IBD dilakukan dengan menggunakan pengetahuan
dasar dan umum tentang konsep budaya dari berbagai keahlian pengetahuan buadaya
maupun degan menggunakan masing-masing keahlian dalam pengetahuan budaya.
Tujuan IBD adalah mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan
cara memperluas wawasan pemikiran dan kemampuan kritikalterhadap
masalah-masalah budaya sehingga daya tangkap, presepsi, dan penalaran budaya
mahasiswa menjadi halus dan manusiawi.
Namun dalam rangka evektifitas dan keterpaduan maka sesuai
SK dirjen dikti no 44/2006 pengorganisasian materi maupun teknik penyajiannya
digabungkan menjadi ISBD. dengan demikian ISBD dapat dikatakan sebagai paduan
atau integrasi dari kajian ISD dan IBD. sebgai integrasi dari ISD dan IBD ,
ISBD memiliki kompetensi dasar menjadi ilmuan yang professional, yakni yang
berfikir kritis, kreatif, sistematik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, serta
memiliki kepekaan dan empati terhadap solusi pemecahan masalah social dan
budaya secara arif (SK dirjen Dikti No, 44 tahun 2006).
2.
Ruang
lingkup ISD,IBD, dan ISBD
ISD memberikan dasar-dasar pengetahuan kepada manusia yang
diharapkan akan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan menanggulangi
masalah-masalah dalam kehidupan masyarakat (masalah social). dengan mengetahui
dan mengorientasikan diri kedalamnya, paling tidak ia harus mempu mengetahui
kea rah mana pemecahan jalan keluar suatu permasalahan yang dihadapi.
Karena, bagaimanapun juga pada saat ini masalah-masalah
social telah berkembang sedemikian kompleksnya. mulai dari ruang lingkup local,
regional, nasional, maupun internasional.
Ruang lingkup materi yang disajikan dalam ISD meliputi :
a. Individu, keluarga, dan masyarakat.
b. Masyarakat desadan masyarakat kota.
c. Masalah penduduk.
d. Pelapisan social.
e. Pemuda sosialisasi.
f. Ilmu pengetahuan,teknilogi, dan
kemiskinan.
Berdasarkan hasil konsorsium pada lokakarya tahun 1982,
ditetapkan behwa matakuliah IBD adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan
bekal pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah budaya.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa IBD bukanlah
pengetahuaan mengenai budaya. jadi materi yang disajikan bukanlah tema atau
topic tentang kebudayaan. yang dijadikan pokok kajian IBD adalah aspek
kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan, maupun masalah kemanusian dan
budaya, hakikat manusia yang satu, serta system nilai budaya. ruang lingkup
yang dijadikan tema dalam matakuliah IBD mencakup hal-hal berikut:
a. manusia
dan pandangan.
b.
manusia dan keindahan.
c.
manusia dan keadilan.
d. manusia dan cinta kasih.
e.
manusia dan tanggung jawab.
f.
manusia dan kegelisahan.
g.
manusia dan harapan.
Kemudian, ketika materi ISD dan IBD di gabung menjadi ISBD
maka sesuai dengan konsep kurikulum berbasis kompetensi memuat sejumlah
substansi kajian yang mengarah pada tercapainya kompetensi dasar. artunya,
bahwa pemberian substansi kajian atau ruang lingkup kajian ISBD yang ada kepada
mahasiswa diharapkan dapat mencapai kompetensi dasar matakuliah yang dimaksud.
Adapun substansi kajian ISBD berdasarkan ketentuan dalam
surat keputusan dirjen dikti no.30/dikti/kep/2003 tentang rambu-rambu
pelaksanaan kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat di perguruan tinggi
Indonesia, mencakup pokok-pokok kajian sebagai berikut :
a.
pengantar
ISBD.
b.
manusia
sebagai maklik budaya.
c.
manusia
dan peradaban.
d.
manusia
sebagai makhluk individu social.
e.
manusia,keragaman,kesederajatan.
f.
moralitas
dan hukum.
g.
manusia,
sains dan teknologi.
h.
manusia
dan lingkungan.
Sedangkan menurut ketentuan baru, yaitu surat keputusan
dirjen dikti nomor 44/dikti/kep/2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok
matakuliah berkehidupan bermasyarakat di perguruan tinggi, substansi kajian
ISBD meliputi hal-hal berikut.
a. pengantar ISBD.
b. manusia sebagai makhluk
budaya.
c. manusia sebagai
makhluk individu social.
d. manusia dan peradaban.
e. manusia,keragaman,
dan kesetaraan.
f. manusia, nilai ,
moral, dan hukum.
g. manusia,sains, teknologi
dan seni.
h. manusia dan lingkungan.
Menyimak dari isi kajian di atas, dapat dikemukakan bahwa
kajian ISBD mencakup masalah social dan masalah budaya serta keberadaan manusia
sebagai subjek bagi masalah-masalah tersebut. baik dihadapkan pada masalah
social maupun budaya tersebut, diharapkan manusia dapat meningkatkan
wawasannya, kepekaannya, serta berempati terhadap masalah maupun pemecahan
masalahnya.
B.
ISBD
Sebagai Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (Mbb) Dan Pendidikan Umum
1.
ISBD
merupakan kelompok MBB di perguruan tinggi
Menurut keputusan menteri pendidikan
nasional republic Indonesia nomor 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurukulum
pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa, kelompok bahan kajian
dan pelajaran yang dicakup dalamsuatu program studi yang dirumuskan dalam
kurikulum terdiri atas:
a.
kelompok matakuliah pengembangan kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian
dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa
kepada tuhan yang maha esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan
mandiri, serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b.
kelompok mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) adalah kelompok bahan
kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan
penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu.
c.
kelompok matakuliah keahlian berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan
pelajaran yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan
berdasarkan tenaga ilmudan keterampilan yang dikuasai.
d.
kelompok matakuliah prilaku berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan
pelajaran yang bertujuan umtuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan
seseorang dalam karya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasr ilu
keterampilan yang dikuasai.
e.
kelompok matakuliah berkrhidupan bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan
kajian dan pelajaran yang diperlukan untuk dapat memahami kaidah berkehidupan
bermasyarakat sesuai dengan pilihan dengan keahlian dalam berkarya.
menurut surat keputusan menteri No.23/U/2000 tersebut ISD
dan IBD termasuk dalam kelompok MPK kurikulum institusional. kurikulum institusional
merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan bagian dari
kurukulum pendidikan tinggi, yang terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu
dalam kurikulum inti yang disusun dengan memerhatikan keadaan dan kebutuhan
lingkungan secara cirri khas perguruan tinggi yang bersangkutan. sedangkan
kelompok MPK kurikulum institusional yang lain, misalnya bahasa Indonesia,
bahasa inggris, ilmu alamiah dasar, filsafat ilmu, dan olahraga(pasal 10 ayat
2)
selanjutnya terjadi perubahan berdasarkan surat keputusan
dirjen dikti No.30 /Dikti/kep/2003 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok
matakuliah berkehibupan bermasyarakat di perguruan tinggi maka ISBD termasik
dalam kelompok MBB. selengkapnya, mata kuliah yang termasuk dalam MBB terdiri
atas :
a.
ilmu social dan budaya dasar (ISBD).
b.
ilmu kealaman dasar (IAD).
Visi dan misi mata kuliah
berkehidupan bermasyarakat.
a. visi kelompok
matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)
visi kelompok MBB di perguruan tinggi merupakan sumber nilai
dan pedoman bagi penyelenggaraan program studi guna mengantarkan mahasiswa
memantapkan kepribadian kepekaan social, kemampuan hidup bermasyarakat,
pengetahuan tentang pelestarian, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan
hidup, dan mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
b. misi kelompok matakuliah
berkehidupan bermasyarakat (MBB)
misi kelompok MBB di pergguruan tinggi membantu
meumbuhkembangkan daya kritis, daya creative, apresiasi, dan kepekaan mahasiswa
terhadap nilai-nilai social dan
budaya demi memantapkan kepribadiannya sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku
makhluk hidup dan makhluk social yang memiliki sifat sebagai berikut :
1. bersikap demokratis,
berkeadapan, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, bermartabat serta peduli
terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
2. memiliki kemampuan untuk
menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
3. ikut berperan mencari
solusi pemecahan masalah social budaya dan lingkungan hidup secara arif.
c. kompetensi kelompok
matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)
standar kompetensi kelompok MBB yang harus dikuasai
mahasiswa meliputi berpikir kritis,kreatif,sistematis, ilmiah, berwawasan luas,
etis,estetis, memiliki apresiasi, kepekaan dan empati social, bersikap
demokratis, berkeadapan, dan menjunjung tinggi nilai kemampuan; memiliki
kepedulian terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup; mempunyai
wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni sehingga dapat
ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah social,budaya,dan lingkungan
hidup secara arif.
kompetensi dasar untuk bidang ISBD adalah menjadi ilmuwan
dari dan professional yang berpikir kritis,kreatif,sistematik, dan ilmiah,
berwawasan luas,etis, memiliki kepekaan dan empati terhadap solusi pemecahan
masalah social dan busaya secara arif.
kompetensi dasar untuk IAD adalah menajadi ilmuwan dan professional
yang berfikir kritis, kreatif, sistematik, dan ilmiah, berwawasan luas, etis, lingkungan
hidup, mempunyai wawasan luas tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta dapat ikut berperan dalam mencari solusi pemecahan masalah
lingkungan hidup secara arif.
2.
ISBD
sebagai program pendidikan umum (general education)
Pendidikan tinggi sebagai kelanjutan dari pendidikan
menengah diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggaota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan professional yang dapat menerapkan,
mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.
pendidikan tinggi dilaksanakan di perguruan tinggi dan oleh perguruan tinggi
yang terdiri atas pendidikan akademik dan professional.
lulusan perguruan tinggi baik ilmuan / akademisi dan
professional diharapkan memiliki kemampuan yang meliputi kemampuan personal,
kemampuan akademik, dan kemampuan professional.
Kemampuan personal adalah kemampuan kepribadian. dengan
kemampuan ini para teaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu
menunjukan sikap, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian
Indonesia; memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan,dan
kenegaraan (pancasila); memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap
berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Kemampuan akademik adalah kemampuan untuk berkomunikasi
secara ilmiah, baik lisan, maupun tulisan; menguasai peralatan analisis,
berpikir logis, kritis, sistematik dan analitik; memiliki kemampuan
kensepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi serta
mampu menawarkan alternative pemecahan.
kemampuan professional adalah kemampuan dalam bidang profesi
tenaga ahli yang bersangkutan. dengan kemampua ini, para tenaga ahli diharapkan
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
Kemampuan personal adalah ditanamkan kepada para mahasiswa
sebagai calon tenaga ahli melalui program pendidikan umum. pendidikan umum
merupakan studi kajian yang membekali pesrta didik berupa kemampuan dasar
tentang pemahaman, penghayatan,dan pengalaman nilai-nilai dasar kemanusiaan,
sebagai makhluk tuhan, sebagai pribadi, anggota keluarga, masyarakat, warga
Negara, dan sebagai bagian dari alam.
ISBD mengambil peran sebagai program pendidikan umum yang
bersifat mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan personal.menempatkan diri
sebagai anggota masyarakat yang tidak terpisahkan dari masyarakat serta
kemampuan untuk memiliki tanggung jawab social kemasyarakatan. tanggungjawab
itu diwujudkan dengan keikutsertaan dalam memecahkan masalah social
dimasyarakatnya sesuai dengan ilmu yang dimilikinya.
Program pendidikan umum berusaha untuk memperluas cakrawala
perhatian dan pengetahuan para mahasiswa sehingga tidak terbatas pada bidang pengetahuan keahlian serta golongan
asal masing-masing; membantu mahasiswa menemukan diri sendiri dan menempatkan
diri dalam perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang sedang berlangsung,
menghadapkannya dengan masalah-masalah susila serta masalah yang diwujudkan
oleh kenyataan-kenyataan kehidupan sosialm ekonomi, dan politik yang secara
sadar ataupun tidak sadar senantiasa dihadapinya; memberikan pengertian pada
mereka mengenai hubungan dan keterkaitan dari ilmu pengetahuan. singkatnya,
program pendidikan umum diharapkann dapat menjadikan mahasiswa lebih peka dan
lebih terbuka, disertai rasa tanggung jawab yang lebih kuat.
C.
ISBD Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah
Sosial Budaya
ISBD sebagai integrasi dari ISD dan IBD memberikan
dasar-dasar pengetahuan social dan konsep-konsep budaya kepada para mahasiswa
sehingga mampu mengkaji masalah social, kemanusiaan, dan budaya.selanjutnya,
diharapkan mahasiswa peka,tanggap,kritis, serta berempati atas solusi pemecahan
masalah social dan budaya secara arif.
Seperangkat konsep dasar ilmu social dan budaya tersebut
secara interdisiplin digunakan sebagai alat bagi pendekatan dan pemecahan
masalah yang timbul dan berkembang dalam masyarakat. dengan demikian ISBD
memberikan alternative sudut pandang atas pemecahan masalah social budaya dimasyarakay.
bardasarkan pemahaman yang diperoleh dari kajian ISBD, mahasiswa dapat
mengorientasikan diri untuk selanjutnya mampu mengetahui kea rah mana pemecahan
masalah harus dilakukan.
Pendekatan dalam ISBD lebih bersifat interdisiplin atau
multidisiplin, khususnya ilmu-ilmu social dalam menghadapi masalah social.
pendekatan dalam ISBD bersumber dari dasar-dasar ilmu social dan budaya yang
bersifat terintegrasi. ISBD digunakan untuk mencari pemecahan masalah
kemasyarakatan melalui pendekatan interdisipliner atau multidisipliner
ilmu-ilmu social dan budaya. sedangkan pendekatan dalam ilmu social lebih
bersifat subjek oriented, artinya berdasarkan sudut pandang dari ilmu social
tersebut. misalnya, ilmu ekonomi melihat suatu masalah melalui prespektif
ekonomi serta pemecahan masalah pun dari sudut pandang ekonomi pula.
Pendekatan dalam ISBD akan memperluas pandangan bahwa
masalah social, kemanusiaan, dan budaya dapat didekati dari berbagai sudut
pandang. dengan wawasan ini pula maka mahasiswa tidak jatuh dalam sifat
pengotakan ilmu secara ketat. sebuah ilmu secara mandiri tidak cukup mampu
mengkaji sebuah masalah kemasyarakatan. dewasa ini perkembangan sebuah masalah
semakin kompleks. kajian atas suatu masalah membutuhkan berbagai sudut pandang
keilmuan, demikian pula dengan solusi pemecahannya.
ISBD sebagai kajian masalah social, kemanusiaan dan budaya,
sekaligus pula member dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu
social yang terintegrasi. pendekatan yang mendalam bersifat subject oriented di
bebankan pada ilmu social dan budaya yang lebih bersifat teoritis , baik yang
menyangkut ruang lingkup, metode dan sistematikanya.
Demikian pula halnya dengan pendekatan dalam ilmu-ilmu alam
atau yang bersifat eksakta. pendekatan dalam ilmu-ilmu alam dalam mengkaji
gejala alamiah juga bersifat subject oriented. mahasiswa yang menekini
ilmu-ilmu eksakta akan mengkaji gejala alam menurut sudut pandang ilmu mereka.
dengan diberikan kajian ISBD diharapkan dapat memberi wawasan akan pentingnya
pendekatan social dan budaya dalam menangani masalah alam. misalnya, seorang
sarjana teknik sipil dalam upayanya membuat jembatan harus mempertimbangkan
aspek social dan budaya masyarakat dan sekitarnya. ia semata-mata tidak boleh
hanya mempertimbangkan masalah teknis. harus dipahami bahwa manusia tidak lepas
dari gejala alam dan kehidupan lingkungan. alam dan manusia akan saling
mempengaruhi. namun,sebagai subjek kehidupan, manusia perlu memperlakukan alam
secara baik sehingga akan memberikan manfaat bagi kesejahteraan hidupnya.
Berdasarkan hal tersebut beberapa perguruan tinggi
memberlakukan ISBD sebagai mata kuliah wajib bagi mahasiswa dari program ilmu
alam atau eksakta. hal ini dimaksudkan agar pendekatan social dan budaya
senantiasa dipertimbangkan dan melandasi setiap upaya mencari solusi atas
pemecahan dari masalah alam yang mereka hadapi. dengan demikian manusia sebagai
calon ilmuwan dan professional harapan bangsa mampu bertindak secara arif dan
bijaksana.
D.
FENOMENA
BUDAYA YANG BERKAITAN DENGAN DUNIA KEBIDANAN
Tradisi masa kehamilan :
1) Ibu hamil dan suaminya dilarang
membunuh binatang. Sebab, jika itu dilakukan bisa menimbulkan cacat pada janin
sesuai dengan perbuatannya itu.
Fakta: Tentu saja tidak demikian.
Cacat janin disebabkan oleh kesalahan/kekurangan gizi, penyakit, keturunan atau
pengaruh radiasi. Sedangkan gugurnya janin paling banyak disebabkan karena
penyakit, gerakan ekstrem yang dilakukan oleh ibu (misal benturan) dan karena
psikologis (misalnya shock, stres, pingsan). Tapi, yang perlu diingat, membunuh
atau menganiaya binatang adalah perbuatan yang tak bisa dibenarkan.
2) Membawa gunting kecil / pisau /
benda tajam lainnya di kantong baju si Ibu agar janin terhindar dari
marabahaya.
Fakta: Hal ini justru lebih
membahayakan apabila benda tajam itu melukai si Ibu.
3) Ibu hamil tidak boleh keluar malam,
karena banyak roh jahat yang akan mengganggu janin.
Fakta: secara psikologis, Ibu hamil
mentalnya sensitif dan mudah takut sehingga pada malam hari tidak dianjurkan
bepergian.
Secara medis-biologis, ibu hamil
tidak dianjurkan keluar malam terlalu lama, apalagi larut malam. Kondisi ibu
dan janin bisa terancam karena udara malam kurang bersahabat disebabkan banyak
mengendapkan karbon dioksida (CO2).
Ibu hamil tidak boleh benci terhadap
seseorang secara berlebihan, karena nanti anaknya jadi mirip seperti orang yang
dibenci tersebut.
Fakta: Jelas ini bertujuan supaya
Ibu yang sedang hamil dapat menjaga batinnya agar tidak membenci seseorang
secara berlebihan.
4) Ibu hamil tidak boleh makan pisang
yang dempet, nanti anaknya jadi kembar siam.
Fakta: Secara medis-biologis, lahirnya anak kembar dempet / kembar siam tidak dipengaruhi oleh makanan pisang dempet yang dimakan oleh ibu hamil. Jelas ini hanyalah sebuah mitos belaka.
Fakta: Secara medis-biologis, lahirnya anak kembar dempet / kembar siam tidak dipengaruhi oleh makanan pisang dempet yang dimakan oleh ibu hamil. Jelas ini hanyalah sebuah mitos belaka.
5) Dilarang makan nanas, nanas dipercaya dapat menyebabkan
janin dalam kandungan gugur.
Fakta: Secara medis-biologis, Getah nanas muda mengandung senyawa yang dapat melunakkan daging. Tetapi buah nanas yang sudah tua atau disimpan lama akan semakin berkurang kadar getahnya. Demikian juga nanas olahan. Yang pasti nanas mengandung vitamin C (asam askorbat) dengan kadar tinggi sehingga baik untuk kesehatan.
Jangan makan buah stroberi, karena mengakibatkan bercak-bercak pada kulit bayi.
Fakta: Tak ada kaitan bercak pada kulit bayi dengan buah stroberi. Yang perlu diingat, jangan makan stroberi terlalu banyak, karena bisa sakit perut. Mungkin memang bayi mengalami infeksi saat di dalam rahim atau di jalan lahir, sehingga timbul bercak-bercak pada kulitnya.
Fakta: Secara medis-biologis, Getah nanas muda mengandung senyawa yang dapat melunakkan daging. Tetapi buah nanas yang sudah tua atau disimpan lama akan semakin berkurang kadar getahnya. Demikian juga nanas olahan. Yang pasti nanas mengandung vitamin C (asam askorbat) dengan kadar tinggi sehingga baik untuk kesehatan.
Jangan makan buah stroberi, karena mengakibatkan bercak-bercak pada kulit bayi.
Fakta: Tak ada kaitan bercak pada kulit bayi dengan buah stroberi. Yang perlu diingat, jangan makan stroberi terlalu banyak, karena bisa sakit perut. Mungkin memang bayi mengalami infeksi saat di dalam rahim atau di jalan lahir, sehingga timbul bercak-bercak pada kulitnya.
6)
Jangan makan ikan mentah agar
bayinya tak bau amis.
Fakta: Bayi yang baru saja
dilahirkan dan belum dibersihkan memang sedikit berbau amis darah. Tapi ini
bukan lantaran ikan yang dikonsumsi ibu hamil, melainkan karena aroma (bau)
cairan ketuban. Yang terbaik, tentu saja makan ikan matang. Karena
kebersihannya jelas terjaga dibanding
ikan mentah.
7)
Jangan minum air es agar bayinya tak
besar. Minum es atau minuman dingin diyakini menyebabkan janin membesar atau
membeku sehingga dikhawatirkan bayi akan sulit keluar.
Fakta: Sebenarnya, yang menyebabkan bayi besar adalah makanan yang bergizi baik dan faktor keturunan. Minum es tidak dilarang, asalkan tidak berlebihan. Karena jika terlalu banyak, ulu hati akan terasa sesak dan ini tentu membuat ibu hamil merasa tak nyaman. Lagipula segala sesuatu yang berlebihan akan selalu berdampak tidak baik.
Fakta: Sebenarnya, yang menyebabkan bayi besar adalah makanan yang bergizi baik dan faktor keturunan. Minum es tidak dilarang, asalkan tidak berlebihan. Karena jika terlalu banyak, ulu hati akan terasa sesak dan ini tentu membuat ibu hamil merasa tak nyaman. Lagipula segala sesuatu yang berlebihan akan selalu berdampak tidak baik.
8) Wanita hamil dianjurkan minum minyak
kelapa (satu sendok makan per hari) menjelang kelahiran. Maksudnya agar proses
persalinan berjalan dengan lancar.
Fakta: Ini jelas tidak berkaitan. Semua
unsur makanan akan dipecah dalam usus halus menjadi asam amino, glukosa, asam
lemak, dan lain-lain agar mudah diserap oleh usus.
Dalam konteks social dan keluarga,
kekuasaan dan pengambilan keputusan dalam menunggu keluarga. Bahkan setelah
terjadi komplikasi pesalinan pun mereka masih berembuk untuk menentukan sikap
sehingga terjadi keterlambatan pertolongan, karena kurangnya pengetahuan dan
kesadaran tentang berbagai opsion yang tersedia.
Kebiasaan di daerah tertentu yang membahayakan kondisi ibu
dan bayinya seperti pada saat hamil dan melahirkan ibu disuruh tinggal di hutan
dalam sebuah gubuk kecil sampai ia melahirkan bayinya
Banyaknya mitos yang merugikan perempuan seperti dilarang
makan-makanan tertentu
Norma yang berlaku dimasyarakat bahwa perempaun seyogyanya
makan bagian yang terakhir dari suaminya, orang tian dan anak-anaknya ini
menyebabkan banyak perempuan yang mengalami anemia dan kekurangan gizi kronis
Sikap individualistic masyarakat yang mengganggap kelahiran
merupakan tangguang jawab keluarga saja sehingga bantua /gotong royong membantu
ibu hamil, melahirkan tidak ada dalam masyarakat.
3.
Upacara Adat Masa Kehamilan
a. Upacara Mengandung Empat Bulan
Dulu pada masyarakat Jawa Barat
apabila seorang perempuan baru mengandung 2 atau 3 bulan belum disebut hamil,
masih disebut mengidam. Setelah lewat 3 bulan barulah disebut hamil. Upacara
mengandung Tiga Bulan dan Lima Bulan dilakukan sebagai pemberitahuan kepada tetangga
dan kerabat bahwa perempuan itu sudah betul-betul hamil.
Namun sekarang kecenderungan
orang-orang melaksanakan upacara pada saat kehamilan menginjank empat bulan,
karena pada usia kehamilan empat bulan itulah saat ditiupkannya roh pada jabang
bayi oleh Allah SWT. Biasanya pelaksanaan upacara Mengandung empat Bulan ini
mengundang pengajian untuk membacakan do’a selamat, biasanya doa nurbuat dan
doa lainnya agar bayinya mulus, sempurna, sehat, dan selamat.
b. Upacara Mengandung Tujuh
Bulan/Tingkeban
Upacara Tingkeban adalah upacara
yang diselenggarakan pada saat seorang ibu mengandung 7 bulan. Hal itu
dilaksanakan agar bayi yang di dalam kandungan dan ibu yang melahirkan akan
selamat. Tingkeban berasal dari kata tingkeb artinya tutup, maksudnya si ibu
yang sedang mengandung tujuh bulan tidak boleh bercampur dengan suaminya sampai
empat puluh hari sesudah persalinan, dan jangan bekerja terlalu berat karena
bayi yang dikandung sudah besar, hal ini untuk menghindari dari sesuatu yang
tidak diinginkan. Di dalam upacara ini biasa diadakan pengajian biasanya
membaca ayat-ayat Al-Quran surat Yusuf, surat Lukman dan surat Maryam.
Di samping itu dipersiapkan pula
peralatan untuk upacara memandikan ibu hamil , dan yang utama adalah rujak
kanistren yang terdiri dari 7 macam buah-buahan. Ibu yang sedang hamil tadi
dimandikan oleh 7 orang keluarga dekat yang dipimpin seorang paraji secara
bergantian dengan menggunakan 7 lembar kain batik yang dipakai bergantian
setiap guyuran dan dimandikan dengan air kembang 7 rupa. Pada guyuran ketujuh
dimasukan belut sampai mengena pada perut si ibu hamil, hal ini dimaksudkan
agar bayi yang akan dilahirkan dapat berjalan lancar (licin seperti belut).
Bersamaan dengan jatuhnya belut, kelapa gading yang telah digambari tokoh wayang
oleh suaminya dibelah dengan golok. Hal ini dimaksudkan agar bayi yang
dikandung dan orang tuanya dapat berbuat baik lahir dan batin, seperti keadaan
kelapa gading warnanya elok, bila dibelah airnya bersih dan manis. Itulah
perumpamaan yang diharapkan bagi bayi yang dikandung supaya mendapatkan
keselamatan dunia-akhirat.
Sesudah selesai dimandikan biasanya
ibu hamil didandani dibawa menuju ke tempat rujak kanistren tadi yang sudah
dipersiapkan. Kemudian sang ibu menjual rujak itu kepada anak-anak dan para
tamu yang hadir dalam upacara itu, dan mereka membelinya dengan menggunakan
talawengkar, yaitu genteng yang sudah dibentuk bundar seperti koin. Sementara
si ibu hamil menjual rujak, suaminya membuang sisa peralatan mandi seperti air
sisa dalam jajambaran, belut, bunga, dsb. Semuanya itu harus dibuang di jalan
simpang empat atau simpang tiga. Setelah rujak kanistren habis terjual
selesailah serangkaian upacara adat tingkeban.
c. Upacara Mengandung Sembilan Bulan
Upacara sembuilan bulan dilaksanakan
setelah usia kandungan masuk sembilan bulan. Dalam upacara ini diadakan
pengajian dengan maksud agar bayi yang dikandung cepat lahir dengan selamat
karena sudah waktunya lahir. Dalam upacara ini dibuar bubur lolos, sebagai
simbul dari upacara ini yaitu supaya mendapat kemudahan waktu melahirkan,
lolos. Bubur lolos ini biasanya dibagikan beserta nasi tumpeng atau makanan
lainnya.
d. Upacara Reuneuh Mundingeun
Upacara Reuneuh Mundingeun
dilaksanakan apabila perempuan yang mengandung lebih dari sembilan bulan,bahkan
ada yang sampai 12 bulan tetapi belum melahirkan juga, perempuan yang hamil itu
disebut Reuneuh Mundingeun, seperti munding atau kerbau yang bunting. Upacara
ini diselenggarakan agar perempuan yang hamil tua itu segera melahirkan jangan
seperti kerbau, dan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Pada pelaksanaannya leher perempuan
itu dikalungi kolotok dan dituntun oleh indung beurang sambil membaca doa
dibawa ke kandang kerbau. Kalau tidak ada kandang kerbau, cukup dengan
mengelilingi rumah sebanyak tujuh kali. Perempuan yang hamil itu harus berbuat
seperti kerbau dan menirukan bunyi kerbau sambil dituntun dan diiringkan oleh
anak-anak yang memegang cambuk. Setelah mengelilingi kandang kerbau atau rumah,
kemudian oleh indung beurang dimandikan dan disuruh masuk ke dalam rumah. Di
kota pelaksanaan upacara ini sudah jarang dilaksanakan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Bidan sebagai salah seorang anggota
tim kesehatan yang terdekat dengan masyarakat, mempunyai peran yang sangat
menentukan dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan
ibu dan anak di wilayah kerjanya.
Seorang bidan harus mampu
menggerakkan peran serta masyarakat khususnya, berkaitan dengan kesehatan ibu
hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut.
Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas,
peran serta tanggung jawabnya.
Seorang bidan perlu mempelajari
sosial-budaya masyarakat tersebut, yang meliputi tingkat pengetahuan penduduk,
struktur pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaan sehari-hari, pandangan norma
dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
wilayah tersebut.
Melalui kegiatan-kegiatan kebudayaan
tradisional setempat bidan dapat berperan aktif untuk melakukan promosi
kesehatan kepada masyaratkat dengan melakukan penyuluhan kesehatan di sela-sela
acara kesenian atau kebudayaan tradisional tersebut.
B.
Saran
Penulis menyadari bahwa Makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan, karena masih terbatasnya
pengetahuan penulis.Olehnya itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun.Makalah ini perlu dikaji ulang agar dapat sempurna dan
makalah ini harus digunakan sebagaimana mestinya.
DAFTAR PUSTAKA
https://debbychintyatari.wordpress.com/2012/10/08/pengantar-ilmu-sosial-budaya/
(diakses pada tanggal 18 Februari 2016 17:49)
http://www.staf.uny.ac.id>files>BABI-ISBD=A
(diakses pada tanggal 18 Februari 2016 17:50)
http://www.ipdb.ums.ac.id>uploads>2013/09>ISBD
(diakses pada tanggal 18 Februari 2016 17:54)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar