Senin, 18 April 2016

Makalah Hakikat dan Ruang Lingkup ISBD

BAB I
PENDAHULUAN

A.                       Latar Belakang
Ilmu Sosial Dasar ( ILMU SOSIAL DASAR ) adalah ilmu pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial yang timbul dan berkembang, khususnya yang diwujudkan oleh warga Indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social. Pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial, khususnya masalah-asalah yg diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan teori-teori yg berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu–ilmu sosial (seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah).

B.                      Rumusan Masalah
1.                       apakah hakikat dan ruang lingkup ISBD?
2.                       bagaimana ISBD sebagai MBB & pendidikan umum dan kebudayaan?
3.                       bagaimana ISBD sebagai alternative pemecahan masalah social?
4.                       bagaimana permasalahan kebudayaan dengan dunia kebidanan?

C.                      Tujuan
1.                       untuk mengetahui hakikat dan ruang lingkup ISBD.
2.                       untuk mengetahui ISBD sebagai MBB & pendidikan umum dan kebudayaan.
3.                       untuk mengetahui ISBD sebagai alternative pemecahan masalah social.
4.                       untuk mengetahui permasalahan kebudayaan dengan dunia kebidanan.














BAB II
PEMBAHASAN

A.                      Hakikat Dan Ruang Lingkup ISBD
1.                        Hakikat ISD dan IBD
secara garis besar ilmu dan pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu:
a.                        ilmu alamiah (natural sciences)
b.                       ilmu social (social sciences)
c.                        pengetahuan budaya (the humanistic)
Ilmu social dasar (ISD) termasuk dalam kelompok ilmu social. namun, ISD tidak bersifat sebagai pengantar kea rah suatu bidang disiplin ilmu social sebagaimana pengantar ilmu politik, pengantar antropologi, pengantar sosiologi, dan sebagainya. ISD menggunakan pengertian yang berasal dari berbagai disiplin ilmu untuk menanggapi masalah-masalah social, khususnya yang dihadapi masyarakat Indonesia.
ISD mempunyai tema pokok, yaitu hubungan timbale balik manusia dengan lingkungannya.adapun objek sasaran atau objek kajian ISD adalah sebagai berikut.
a.                        berbagai kenyataan bersama merupakan masalah social yang dapat ditanggapi melalui pendekatan sendiri maupun pendekatan antarbidang (interdisiplin).
b.                       keanekaragaman golongan dan kesatuan social dalam masyarakat yang masing-masing memiliki kepentingan dan kebutuhan sendiri, tetapi terdapat juga persamaan kepentingan yang dapat mengakibatkan kerjasama dan pertentangan.
Intinya, matakuliah ISD adalah upaya untuk memberkan pengetahuan dasar dan pengetahuann umum tentang konsep-konsep yang dikembangjan untuk mengkaji gejala-gejala social sehingga daya tangkap, presepsi, dan penalaran mahasiswa terhadap lingkungan social meningkat, dengan demikian kepekaan sosialnya pun bertambah.
Tujuan matakuliah ISD adalah membantu perkembangan wawasan pemikiran dan kepribadian mahasiswa agar memperoleh wawasan pemikiran yang lebih luas dan cirri-ciri kepribadian yang diharapkan dari setiap tingkah laku manusia dalam menghadapi manusia lain, serta sikap dan tingkah laku manusia lain terhadap manusia yang bersangkutan.
Ilmu budaya dasar (IBD) dalam kelompok ilmu pengetahuan termasuk dalam kelompok pengetahuan budaya (the humanistic), tetapi tidak identik dengan pengetahuan budaya itu sendiri. IBD berbeda dengan pengetahuan budaya.pengetahuan budaya mengkaji masalah masalah nilai manusia sebagai makhluk berbudaya,sedangkan IBD mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya. IBD budaya ialah suatu pengetahuan yang menelaah berbagai  masalah kemanusiaan dan budaya, dengan menggunakan pengertian yang berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai bidang ilmu pengetahuan atau keahlian.
Adapun yang menjadi pokok kajian IBD adalah berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya serta hakikat manusia yang satu. Termasuk pula didalamnya pemahaman akan system nilai budaya, yaitu konsepsi tentang nilai yang hidup dalam pikiran sebagian besar masyarakat. system nilai budaya berfungsi sebagai pedoman bagi sikap mental, pola piker dan pola prilaku warga masyarakat.
IBD merupakan suatu upaya memberikan pengetahuan dasar dan umum mengenai konsep-konsep budaya untuk menkaji masalah kemanusiaan dan budaya.pendekatan pokok kajian IBD dilakukan dengan menggunakan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep budaya dari berbagai keahlian pengetahuan buadaya maupun degan menggunakan masing-masing keahlian dalam pengetahuan budaya.
Tujuan IBD adalah mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran dan kemampuan kritikalterhadap masalah-masalah budaya sehingga daya tangkap, presepsi, dan penalaran budaya mahasiswa menjadi halus dan manusiawi.
Namun dalam rangka evektifitas dan keterpaduan maka sesuai SK dirjen dikti no 44/2006 pengorganisasian materi maupun teknik penyajiannya digabungkan menjadi ISBD. dengan demikian ISBD dapat dikatakan sebagai paduan atau integrasi dari kajian ISD dan IBD. sebgai integrasi dari ISD dan IBD , ISBD memiliki kompetensi dasar menjadi ilmuan yang professional, yakni yang berfikir kritis, kreatif, sistematik dan ilmiah, berwawasan luas, etis, serta memiliki kepekaan dan empati terhadap solusi pemecahan masalah social dan budaya secara arif (SK dirjen Dikti No, 44 tahun 2006).
2.                       Ruang lingkup ISD,IBD, dan ISBD
ISD memberikan dasar-dasar pengetahuan kepada manusia yang diharapkan akan cepat tanggap serta mampu menghadapi dan menanggulangi masalah-masalah dalam kehidupan masyarakat (masalah social). dengan mengetahui dan mengorientasikan diri kedalamnya, paling tidak ia harus mempu mengetahui kea rah mana pemecahan jalan keluar suatu permasalahan yang dihadapi.
Karena, bagaimanapun juga pada saat ini masalah-masalah social telah berkembang sedemikian kompleksnya. mulai dari ruang lingkup local, regional, nasional, maupun internasional.
Ruang lingkup materi yang disajikan dalam ISD meliputi :
a. Individu, keluarga, dan masyarakat.
b. Masyarakat desadan masyarakat kota.
c. Masalah penduduk.
d. Pelapisan social.
e. Pemuda sosialisasi.
f. Ilmu pengetahuan,teknilogi, dan kemiskinan.
Berdasarkan hasil konsorsium pada lokakarya tahun 1982, ditetapkan behwa matakuliah IBD adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan bekal pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah budaya.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa IBD bukanlah pengetahuaan mengenai budaya. jadi materi yang disajikan bukanlah tema atau topic tentang kebudayaan. yang dijadikan pokok kajian IBD adalah aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan, maupun masalah kemanusian dan budaya, hakikat manusia yang satu, serta system nilai budaya. ruang lingkup yang dijadikan tema dalam matakuliah IBD mencakup hal-hal berikut:
a.      manusia dan pandangan.
b.      manusia dan keindahan.
c.      manusia dan keadilan.
d.      manusia dan cinta kasih.
e.      manusia dan tanggung jawab.
f.      manusia dan kegelisahan.
g.      manusia dan harapan.
Kemudian, ketika materi ISD dan IBD di gabung menjadi ISBD maka sesuai dengan konsep kurikulum berbasis kompetensi memuat sejumlah substansi kajian yang mengarah pada tercapainya kompetensi dasar. artunya, bahwa pemberian substansi kajian atau ruang lingkup kajian ISBD yang ada kepada mahasiswa diharapkan dapat mencapai kompetensi dasar matakuliah yang dimaksud.
Adapun substansi kajian ISBD berdasarkan ketentuan dalam surat keputusan dirjen dikti no.30/dikti/kep/2003 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat di perguruan tinggi Indonesia, mencakup pokok-pokok kajian sebagai berikut :
a.                        pengantar ISBD.
b.                       manusia sebagai maklik budaya.
c.                        manusia dan peradaban.
d.                       manusia sebagai makhluk individu social.
e.                        manusia,keragaman,kesederajatan.
f. moralitas dan hukum.
g.                        manusia, sains dan teknologi.
h.                        manusia dan lingkungan.
Sedangkan menurut ketentuan baru, yaitu surat keputusan dirjen dikti nomor 44/dikti/kep/2006 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat di perguruan tinggi, substansi kajian ISBD meliputi hal-hal berikut.
a.       pengantar ISBD.
b.      manusia sebagai makhluk budaya.
c.       manusia sebagai makhluk individu social.
d.      manusia dan peradaban.
e.       manusia,keragaman, dan kesetaraan.
f.       manusia, nilai , moral, dan hukum.
g.      manusia,sains, teknologi dan seni.
h.      manusia dan lingkungan.
Menyimak dari isi kajian di atas, dapat dikemukakan bahwa kajian ISBD mencakup masalah social dan masalah budaya serta keberadaan manusia sebagai subjek bagi masalah-masalah tersebut. baik dihadapkan pada masalah social maupun budaya tersebut, diharapkan manusia dapat meningkatkan wawasannya, kepekaannya, serta berempati terhadap masalah maupun pemecahan masalahnya.

B.                      ISBD Sebagai Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (Mbb) Dan Pendidikan Umum
1.                       ISBD merupakan kelompok MBB di perguruan tinggi
Menurut keputusan menteri pendidikan nasional republic Indonesia nomor 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan kurukulum pendidikan tinggi dan penilaian hasil belajar mahasiswa, kelompok bahan kajian dan pelajaran yang dicakup dalamsuatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum terdiri atas:
a.       kelompok matakuliah pengembangan kepribadian (MPK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri, serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
b.      kelompok mata kuliah keilmuan dan keterampilan (MKK) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu.
c.       kelompok matakuliah keahlian berkarya (MKB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan untuk menghasilkan tenaga ahli dengan kekaryaan berdasarkan tenaga ilmudan keterampilan yang dikuasai.
d.      kelompok matakuliah prilaku berkarya (MPB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang bertujuan umtuk membentuk sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang dalam karya menurut tingkat keahlian berdasarkan dasr ilu keterampilan yang dikuasai.
e.       kelompok matakuliah berkrhidupan bermasyarakat (MBB) adalah kelompok bahan kajian dan pelajaran yang diperlukan untuk dapat memahami kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan dengan keahlian dalam berkarya.
menurut surat keputusan menteri No.23/U/2000 tersebut ISD dan IBD termasuk dalam kelompok MPK kurikulum institusional. kurikulum institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan bagian dari kurukulum pendidikan tinggi, yang terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memerhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan secara cirri khas perguruan tinggi yang bersangkutan. sedangkan kelompok MPK kurikulum institusional yang lain, misalnya bahasa Indonesia, bahasa inggris, ilmu alamiah dasar, filsafat ilmu, dan olahraga(pasal 10 ayat 2)
selanjutnya terjadi perubahan berdasarkan surat keputusan dirjen dikti No.30 /Dikti/kep/2003 tentang rambu-rambu pelaksanaan kelompok matakuliah berkehibupan bermasyarakat di perguruan tinggi maka ISBD termasik dalam kelompok MBB. selengkapnya, mata kuliah yang termasuk dalam MBB terdiri atas :
a.       ilmu social dan budaya dasar (ISBD).
b.      ilmu kealaman dasar (IAD).
Visi dan misi mata kuliah berkehidupan bermasyarakat.
a.       visi kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)
visi kelompok MBB di perguruan tinggi merupakan sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan program studi guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadian kepekaan social, kemampuan hidup bermasyarakat, pengetahuan tentang pelestarian, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup, dan mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
b.      misi kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)
misi kelompok MBB di pergguruan tinggi membantu meumbuhkembangkan daya kritis, daya creative, apresiasi, dan kepekaan mahasiswa terhadap nilai-nilai            social dan budaya demi memantapkan kepribadiannya sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku makhluk hidup dan makhluk social yang memiliki sifat sebagai berikut :
1.      bersikap demokratis, berkeadapan, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, bermartabat serta peduli terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.
2.      memiliki kemampuan untuk menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
3.      ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah social budaya dan lingkungan hidup secara arif.

c.       kompetensi kelompok matakuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)
standar kompetensi kelompok MBB yang harus dikuasai mahasiswa meliputi berpikir kritis,kreatif,sistematis, ilmiah, berwawasan luas, etis,estetis, memiliki apresiasi, kepekaan dan empati social, bersikap demokratis, berkeadapan, dan menjunjung tinggi nilai kemampuan; memiliki kepedulian terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup; mempunyai wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni sehingga dapat ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah social,budaya,dan lingkungan hidup secara arif.
kompetensi dasar untuk bidang ISBD adalah menjadi ilmuwan dari dan professional yang berpikir kritis,kreatif,sistematik, dan ilmiah, berwawasan luas,etis, memiliki kepekaan dan empati terhadap solusi pemecahan masalah social dan busaya secara arif.
kompetensi dasar untuk IAD adalah menajadi ilmuwan dan professional yang berfikir kritis, kreatif, sistematik, dan ilmiah, berwawasan luas, etis, lingkungan hidup, mempunyai wawasan luas tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dapat ikut berperan dalam mencari solusi pemecahan masalah lingkungan hidup secara arif.

2.                       ISBD sebagai program pendidikan umum (general education)
Pendidikan tinggi sebagai kelanjutan dari pendidikan menengah diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi anggaota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. pendidikan tinggi dilaksanakan di perguruan tinggi dan oleh perguruan tinggi yang terdiri atas pendidikan akademik dan professional.
lulusan perguruan tinggi baik ilmuan / akademisi dan professional diharapkan memiliki kemampuan yang meliputi kemampuan personal, kemampuan akademik, dan kemampuan professional.
Kemampuan personal adalah kemampuan kepribadian. dengan kemampuan ini para teaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukan sikap, tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia; memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan,dan kenegaraan (pancasila); memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Kemampuan akademik adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan, maupun tulisan; menguasai peralatan analisis, berpikir logis, kritis, sistematik dan analitik; memiliki kemampuan kensepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi serta mampu menawarkan alternative pemecahan.
kemampuan professional adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. dengan kemampua ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
Kemampuan personal adalah ditanamkan kepada para mahasiswa sebagai calon tenaga ahli melalui program pendidikan umum. pendidikan umum merupakan studi kajian yang membekali pesrta didik berupa kemampuan dasar tentang pemahaman, penghayatan,dan pengalaman nilai-nilai dasar kemanusiaan, sebagai makhluk tuhan, sebagai pribadi, anggota keluarga, masyarakat, warga Negara, dan sebagai bagian dari alam.
ISBD mengambil peran sebagai program pendidikan umum yang bersifat mengantarkan mahasiswa memiliki kemampuan personal.menempatkan diri sebagai anggota masyarakat yang tidak terpisahkan dari masyarakat serta kemampuan untuk memiliki tanggung jawab social kemasyarakatan. tanggungjawab itu diwujudkan dengan keikutsertaan dalam memecahkan masalah social dimasyarakatnya sesuai dengan ilmu yang dimilikinya.
Program pendidikan umum berusaha untuk memperluas cakrawala perhatian dan pengetahuan para mahasiswa sehingga tidak terbatas pada  bidang pengetahuan keahlian serta golongan asal masing-masing; membantu mahasiswa menemukan diri sendiri dan menempatkan diri dalam perkembangan masyarakat dan kebudayaan yang sedang berlangsung, menghadapkannya dengan masalah-masalah susila serta masalah yang diwujudkan oleh kenyataan-kenyataan kehidupan sosialm ekonomi, dan politik yang secara sadar ataupun tidak sadar senantiasa dihadapinya; memberikan pengertian pada mereka mengenai hubungan dan keterkaitan dari ilmu pengetahuan. singkatnya, program pendidikan umum diharapkann dapat menjadikan mahasiswa lebih peka dan lebih terbuka, disertai rasa tanggung jawab yang lebih kuat.

C.                       ISBD Sebagai Alternatif Pemecahan Masalah Sosial Budaya
ISBD sebagai integrasi dari ISD dan IBD memberikan dasar-dasar pengetahuan social dan konsep-konsep budaya kepada para mahasiswa sehingga mampu mengkaji masalah social, kemanusiaan, dan budaya.selanjutnya, diharapkan mahasiswa peka,tanggap,kritis, serta berempati atas solusi pemecahan masalah social dan budaya secara arif.
Seperangkat konsep dasar ilmu social dan budaya tersebut secara interdisiplin digunakan sebagai alat bagi pendekatan dan pemecahan masalah yang timbul dan berkembang dalam masyarakat. dengan demikian ISBD memberikan alternative sudut pandang atas pemecahan masalah social budaya dimasyarakay. bardasarkan pemahaman yang diperoleh dari kajian ISBD, mahasiswa dapat mengorientasikan diri untuk selanjutnya mampu mengetahui kea rah mana pemecahan masalah harus dilakukan.
Pendekatan dalam ISBD lebih bersifat interdisiplin atau multidisiplin, khususnya ilmu-ilmu social dalam menghadapi masalah social. pendekatan dalam ISBD bersumber dari dasar-dasar ilmu social dan budaya yang bersifat terintegrasi. ISBD digunakan untuk mencari pemecahan masalah kemasyarakatan melalui pendekatan interdisipliner atau multidisipliner ilmu-ilmu social dan budaya. sedangkan pendekatan dalam ilmu social lebih bersifat subjek oriented, artinya berdasarkan sudut pandang dari ilmu social tersebut. misalnya, ilmu ekonomi melihat suatu masalah melalui prespektif ekonomi serta pemecahan masalah pun dari sudut pandang ekonomi pula.
Pendekatan dalam ISBD akan memperluas pandangan bahwa masalah social, kemanusiaan, dan budaya dapat didekati dari berbagai sudut pandang. dengan wawasan ini pula maka mahasiswa tidak jatuh dalam sifat pengotakan ilmu secara ketat. sebuah ilmu secara mandiri tidak cukup mampu mengkaji sebuah masalah kemasyarakatan. dewasa ini perkembangan sebuah masalah semakin kompleks. kajian atas suatu masalah membutuhkan berbagai sudut pandang keilmuan, demikian pula dengan solusi pemecahannya.
ISBD sebagai kajian masalah social, kemanusiaan dan budaya, sekaligus pula member dasar pendekatan yang bersumber dari dasar-dasar ilmu social yang terintegrasi. pendekatan yang mendalam bersifat subject oriented di bebankan pada ilmu social dan budaya yang lebih bersifat teoritis , baik yang menyangkut ruang lingkup, metode dan sistematikanya.
Demikian pula halnya dengan pendekatan dalam ilmu-ilmu alam atau yang bersifat eksakta. pendekatan dalam ilmu-ilmu alam dalam mengkaji gejala alamiah juga bersifat subject oriented. mahasiswa yang menekini ilmu-ilmu eksakta akan mengkaji gejala alam menurut sudut pandang ilmu mereka. dengan diberikan kajian ISBD diharapkan dapat memberi wawasan akan pentingnya pendekatan social dan budaya dalam menangani masalah alam. misalnya, seorang sarjana teknik sipil dalam upayanya membuat jembatan harus mempertimbangkan aspek social dan budaya masyarakat dan sekitarnya. ia semata-mata tidak boleh hanya mempertimbangkan masalah teknis. harus dipahami bahwa manusia tidak lepas dari gejala alam dan kehidupan lingkungan. alam dan manusia akan saling mempengaruhi. namun,sebagai subjek kehidupan, manusia perlu memperlakukan alam secara baik sehingga akan memberikan manfaat bagi kesejahteraan hidupnya.
Berdasarkan hal tersebut beberapa perguruan tinggi memberlakukan ISBD sebagai mata kuliah wajib bagi mahasiswa dari program ilmu alam atau eksakta. hal ini dimaksudkan agar pendekatan social dan budaya senantiasa dipertimbangkan dan melandasi setiap upaya mencari solusi atas pemecahan dari masalah alam yang mereka hadapi. dengan demikian manusia sebagai calon ilmuwan dan professional harapan bangsa mampu bertindak secara arif dan bijaksana.


D.                      FENOMENA BUDAYA YANG BERKAITAN DENGAN DUNIA KEBIDANAN

Tradisi masa kehamilan :

1)       Ibu hamil dan suaminya dilarang membunuh binatang. Sebab, jika itu dilakukan bisa menimbulkan cacat pada janin sesuai dengan perbuatannya itu.
Fakta: Tentu saja tidak demikian. Cacat janin disebabkan oleh kesalahan/kekurangan gizi, penyakit, keturunan atau pengaruh radiasi. Sedangkan gugurnya janin paling banyak disebabkan karena penyakit, gerakan ekstrem yang dilakukan oleh ibu (misal benturan) dan karena psikologis (misalnya shock, stres, pingsan). Tapi, yang perlu diingat, membunuh atau menganiaya binatang adalah perbuatan yang tak bisa dibenarkan.

2)       Membawa gunting kecil / pisau / benda tajam lainnya di kantong baju si Ibu agar janin terhindar dari marabahaya.
Fakta: Hal ini justru lebih membahayakan apabila benda tajam itu melukai si Ibu.

3)       Ibu hamil tidak boleh keluar malam, karena banyak roh jahat yang akan mengganggu janin.
Fakta: secara psikologis, Ibu hamil mentalnya sensitif dan mudah takut sehingga pada malam hari tidak dianjurkan bepergian.
Secara medis-biologis, ibu hamil tidak dianjurkan keluar malam terlalu lama, apalagi larut malam. Kondisi ibu dan janin bisa terancam karena udara malam kurang bersahabat disebabkan banyak mengendapkan karbon dioksida (CO2).
     Ibu hamil tidak boleh benci terhadap seseorang secara berlebihan, karena nanti anaknya jadi mirip seperti orang yang dibenci tersebut.
Fakta: Jelas ini bertujuan supaya Ibu yang sedang hamil dapat menjaga batinnya agar tidak membenci seseorang secara berlebihan.

4)       Ibu hamil tidak boleh makan pisang yang dempet, nanti anaknya jadi kembar siam.
Fakta: Secara medis-biologis, lahirnya anak kembar dempet / kembar siam tidak dipengaruhi oleh makanan pisang dempet yang dimakan oleh ibu hamil. Jelas ini hanyalah sebuah mitos belaka.

5)           Dilarang makan nanas, nanas dipercaya dapat menyebabkan janin dalam kandungan gugur.
Fakta: Secara medis-biologis, Getah nanas muda mengandung senyawa yang dapat melunakkan daging. Tetapi buah nanas yang sudah tua atau disimpan lama akan semakin berkurang kadar getahnya. Demikian juga nanas olahan. Yang pasti nanas mengandung vitamin C (asam askorbat) dengan kadar tinggi sehingga baik untuk kesehatan.
Jangan makan buah stroberi, karena mengakibatkan bercak-bercak pada kulit bayi.
Fakta: Tak ada kaitan bercak pada kulit bayi dengan buah stroberi. Yang perlu diingat, jangan makan stroberi terlalu banyak, karena bisa sakit perut. Mungkin memang bayi mengalami infeksi saat di dalam rahim atau di jalan lahir, sehingga timbul bercak-bercak pada kulitnya.

6)         Jangan makan ikan mentah agar bayinya tak bau amis.
Fakta: Bayi yang baru saja dilahirkan dan belum dibersihkan memang sedikit berbau amis darah. Tapi ini bukan lantaran ikan yang dikonsumsi ibu hamil, melainkan karena aroma (bau) cairan ketuban. Yang terbaik, tentu saja makan ikan matang. Karena kebersihannya jelas terjaga dibanding  ikan mentah.

7)         Jangan minum air es agar bayinya tak besar. Minum es atau minuman dingin diyakini menyebabkan janin membesar atau membeku sehingga dikhawatirkan bayi akan sulit keluar.
Fakta: Sebenarnya, yang menyebabkan bayi besar adalah makanan yang bergizi baik dan faktor keturunan. Minum es tidak dilarang, asalkan tidak berlebihan. Karena jika terlalu banyak, ulu hati akan terasa sesak dan ini tentu membuat ibu hamil merasa tak nyaman. Lagipula segala sesuatu yang berlebihan akan selalu berdampak tidak baik.

8)       Wanita hamil dianjurkan minum minyak kelapa (satu sendok makan per hari) menjelang kelahiran. Maksudnya agar proses persalinan berjalan dengan lancar.
Fakta: Ini jelas tidak berkaitan. Semua unsur makanan akan dipecah dalam usus halus menjadi asam amino, glukosa, asam lemak, dan lain-lain agar mudah diserap oleh usus.
Dalam konteks social dan keluarga, kekuasaan dan pengambilan keputusan dalam menunggu keluarga. Bahkan setelah terjadi komplikasi pesalinan pun mereka masih berembuk untuk menentukan sikap sehingga terjadi keterlambatan pertolongan, karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang berbagai opsion yang tersedia.
       Kebiasaan di daerah tertentu yang membahayakan kondisi ibu dan bayinya seperti pada saat hamil dan melahirkan ibu disuruh tinggal di hutan dalam sebuah gubuk kecil sampai ia melahirkan bayinya
       Banyaknya mitos yang merugikan perempuan seperti dilarang makan-makanan tertentu
       Norma yang berlaku dimasyarakat bahwa perempaun seyogyanya makan bagian yang terakhir dari suaminya, orang tian dan anak-anaknya ini menyebabkan banyak perempuan yang mengalami anemia dan kekurangan gizi kronis
       Sikap individualistic masyarakat yang mengganggap kelahiran merupakan tangguang jawab keluarga saja sehingga bantua /gotong royong membantu ibu hamil, melahirkan tidak ada dalam masyarakat.
3.      Upacara Adat Masa Kehamilan
a.      Upacara Mengandung Empat Bulan
Dulu pada masyarakat Jawa Barat apabila seorang perempuan baru mengandung 2 atau 3 bulan belum disebut hamil, masih disebut mengidam. Setelah lewat 3 bulan barulah disebut hamil. Upacara mengandung Tiga Bulan dan Lima Bulan dilakukan sebagai pemberitahuan kepada tetangga dan kerabat bahwa perempuan itu sudah betul-betul hamil.
Namun sekarang kecenderungan orang-orang melaksanakan upacara pada saat kehamilan menginjank empat bulan, karena pada usia kehamilan empat bulan itulah saat ditiupkannya roh pada jabang bayi oleh Allah SWT. Biasanya pelaksanaan upacara Mengandung empat Bulan ini mengundang pengajian untuk membacakan do’a selamat, biasanya doa nurbuat dan doa lainnya agar bayinya mulus, sempurna, sehat, dan selamat.
b.      Upacara Mengandung Tujuh Bulan/Tingkeban
Upacara Tingkeban adalah upacara yang diselenggarakan pada saat seorang ibu mengandung 7 bulan. Hal itu dilaksanakan agar bayi yang di dalam kandungan dan ibu yang melahirkan akan selamat. Tingkeban berasal dari kata tingkeb artinya tutup, maksudnya si ibu yang sedang mengandung tujuh bulan tidak boleh bercampur dengan suaminya sampai empat puluh hari sesudah persalinan, dan jangan bekerja terlalu berat karena bayi yang dikandung sudah besar, hal ini untuk menghindari dari sesuatu yang tidak diinginkan. Di dalam upacara ini biasa diadakan pengajian biasanya membaca ayat-ayat Al-Quran surat Yusuf, surat Lukman dan surat Maryam.
Di samping itu dipersiapkan pula peralatan untuk upacara memandikan ibu hamil , dan yang utama adalah rujak kanistren yang terdiri dari 7 macam buah-buahan. Ibu yang sedang hamil tadi dimandikan oleh 7 orang keluarga dekat yang dipimpin seorang paraji secara bergantian dengan menggunakan 7 lembar kain batik yang dipakai bergantian setiap guyuran dan dimandikan dengan air kembang 7 rupa. Pada guyuran ketujuh dimasukan belut sampai mengena pada perut si ibu hamil, hal ini dimaksudkan agar bayi yang akan dilahirkan dapat berjalan lancar (licin seperti belut). Bersamaan dengan jatuhnya belut, kelapa gading yang telah digambari tokoh wayang oleh suaminya dibelah dengan golok. Hal ini dimaksudkan agar bayi yang dikandung dan orang tuanya dapat berbuat baik lahir dan batin, seperti keadaan kelapa gading warnanya elok, bila dibelah airnya bersih dan manis. Itulah perumpamaan yang diharapkan bagi bayi yang dikandung supaya mendapatkan keselamatan dunia-akhirat.
Sesudah selesai dimandikan biasanya ibu hamil didandani dibawa menuju ke tempat rujak kanistren tadi yang sudah dipersiapkan. Kemudian sang ibu menjual rujak itu kepada anak-anak dan para tamu yang hadir dalam upacara itu, dan mereka membelinya dengan menggunakan talawengkar, yaitu genteng yang sudah dibentuk bundar seperti koin. Sementara si ibu hamil menjual rujak, suaminya membuang sisa peralatan mandi seperti air sisa dalam jajambaran, belut, bunga, dsb. Semuanya itu harus dibuang di jalan simpang empat atau simpang tiga. Setelah rujak kanistren habis terjual selesailah serangkaian upacara adat tingkeban.
c.       Upacara Mengandung Sembilan Bulan
Upacara sembuilan bulan dilaksanakan setelah usia kandungan masuk sembilan bulan. Dalam upacara ini diadakan pengajian dengan maksud agar bayi yang dikandung cepat lahir dengan selamat karena sudah waktunya lahir. Dalam upacara ini dibuar bubur lolos, sebagai simbul dari upacara ini yaitu supaya mendapat kemudahan waktu melahirkan, lolos. Bubur lolos ini biasanya dibagikan beserta nasi tumpeng atau makanan lainnya.
d.      Upacara Reuneuh Mundingeun
Upacara Reuneuh Mundingeun dilaksanakan apabila perempuan yang mengandung lebih dari sembilan bulan,bahkan ada yang sampai 12 bulan tetapi belum melahirkan juga, perempuan yang hamil itu disebut Reuneuh Mundingeun, seperti munding atau kerbau yang bunting. Upacara ini diselenggarakan agar perempuan yang hamil tua itu segera melahirkan jangan seperti kerbau, dan agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Pada pelaksanaannya leher perempuan itu dikalungi kolotok dan dituntun oleh indung beurang sambil membaca doa dibawa ke kandang kerbau. Kalau tidak ada kandang kerbau, cukup dengan mengelilingi rumah sebanyak tujuh kali. Perempuan yang hamil itu harus berbuat seperti kerbau dan menirukan bunyi kerbau sambil dituntun dan diiringkan oleh anak-anak yang memegang cambuk. Setelah mengelilingi kandang kerbau atau rumah, kemudian oleh indung beurang dimandikan dan disuruh masuk ke dalam rumah. Di kota pelaksanaan upacara ini sudah jarang dilaksanakan.

























BAB III
PENUTUP

A.                      Kesimpulan
Bidan sebagai salah seorang anggota tim kesehatan yang terdekat dengan masyarakat, mempunyai peran yang sangat menentukan dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah kerjanya.
Seorang bidan harus mampu menggerakkan peran serta masyarakat khususnya, berkaitan dengan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, bufas, bayi baru lahir, anak remaja dan usia lanjut. Seorang bidan juga harus memiliki kompetensi yang cukup berkaitan dengan tugas, peran serta tanggung jawabnya.
Seorang bidan perlu mempelajari sosial-budaya masyarakat tersebut, yang meliputi tingkat pengetahuan penduduk, struktur pemerintahan, adat istiadat dan kebiasaan sehari-hari, pandangan norma dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan wilayah tersebut.
Melalui kegiatan-kegiatan kebudayaan tradisional setempat bidan dapat berperan aktif untuk melakukan promosi kesehatan kepada masyaratkat dengan melakukan penyuluhan kesehatan di sela-sela acara kesenian atau kebudayaan tradisional tersebut.

B.                       Saran
   Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang diharapkan, karena masih terbatasnya pengetahuan penulis.Olehnya itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.Makalah ini perlu dikaji ulang agar dapat sempurna dan makalah ini harus digunakan sebagaimana mestinya.














DAFTAR PUSTAKA

http://www.staf.uny.ac.id>files>BABI-ISBD=A (diakses pada tanggal 18 Februari 2016 17:50)
http://www.ipdb.ums.ac.id>uploads>2013/09>ISBD (diakses pada tanggal 18 Februari 2016 17:54)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar